Alfred Hitchcock Memenangkan Academy Award Buat Karyanya

Alfred Hitchcock Memenangkan Academy Award Buat Karyanya

Alfred Hitchcock lahir pada tahun 1899 pada pinggiran kota London, dan masa kecilnya akan membuktikan inspirasi buat kedalaman yg akan dijelajahi sang film-filmnya.

Sebagai seorang anak gemuk, dia dikucilkan secara sosial serta pemalu, dan pada satu kesempatan, saat beliau berperilaku jelek, ayahnya meminta polisi setempat buat memasukkannya ke dalam sel penjara selama beberapa mnt menjadi eksekusi.

Menjadi seorang pemuda, kegemukannya akan menjauhkannya berasal Perang dunia I. selesainya perang, beliau mulai menulis, serta segera karyanya beralih ke relung pikiran insan, dengan tema penyerangan, keraguan moral, serta insinuasi.

Alfred Hitchcock Memenangkan Academy Award Buat Karyanya

Di tahun 1926, Hitchcock bekerja pada set desain film, dan pada beberapa tahun beliau mulai menyutradarai dan membuat filmnya sendiri. Selama waktu inilah beliau menikahi Alma Reville, sutradara sukses lainnya.

Ketika Hitchcock pada industri film Inggris menandai upaya pengarah adegan buat memelopori aneka macam cara membentuk ketegangan pada antara penonton.

Keliru satu cara primer dia mencapai ini pada titik karirnya adalah dengan menggunakan montase, atau serangkaian elemen bergambar disatukan.

Buat beralih bolak-kembali antara peristiwa simultan, memungkinkan pengetahuan penonton wacana insiden yg terjadi pada ke 2 sisi dinding. , tepat ketika mereka akan bertabrakan.

Teknik lain dari Hitchcock artinya menggunakan sengaja membentuk kecurigaan terhadap karakter yang tak bersalah. contohnya, pada film, The Lodger: A Story of the London Fog, yang berdasarkan pada pencarian Jack the Ripper.

Penonton dituntun buat percaya bahwa seseorang pengelana bayangan bertanggung jawab atas serangkaian pembunuhan. Massa kota memukulinya hingga terungkap bahwa beliau tak bersalah.

Selama saat inilah oleh pengarah adegan mulai memanfaatkan lokasi-lokasi krusial yang terkenal buat akhir filmnya, seperti British Museum, yg digunakan di akhir Blackmail. Tren ini akan berlanjut ke film-film Amerika-nya.

Hitchcock pula mulai melepaskan diri dari bidikan lebar baku yg dipergunakan oleh banyak sutradara film, yang meniru cara penonton melihat pertunjukan.

Beliau mulai menggunakan teknik kamera sophisticated, seperti bidikan 360 derajat serta sudut lebar, buat membantu menarik penonton ke pada aksi.

Selama waktu inilah Hitchcock mulai mengarahkan sbobet.digital film thriller mata-mata, seperti The Man Who Knew Too Much dan 39 Steps. ia menggabungkan humor dengan horor dan absurditas yang dihadapi sang karakternya, membuat penonton gelisah.

Di film-film awal inilah beliau memperkenalkan MacGuffin, seorang, objek, atau bahkan ide, yang memotivasi tindakan karakter pada film, tetapi tidak banyak menggerakkan plot.

Pada tahun 1939, asal daya yang tersedia bagi seorang sutradara pada Hollywood menjadi terlalu besar buat diabaikan, dan Hitchcock akan menghabiskan residu karirnya di Amerika serikat.

Tahun berikutnya, ia memenangkan Academy Award buat karyanya di Rebecca, berdasarkan karya penulis Daphne du Maurier. beliau akan terus menginspirasi lebih banyak karya Hitchcock, termasuk The Birds.

Selama Perang global II, Hitchcock menggunakan kemampuannya buat mendukung upaya perang. Sebelum perang, ia mengarahkan Koresponden Asing, membangun pulang kebangkitan Hitler pada Jerman.

Selama perang, beliau menghasilkan film pendek buat dipergunakan sebagai propaganda Prancis Bebas yang disponsori Inggris, serta film seperti Lifeboat, yang mengingatkan penonton wacana bahaya perang.

Pada akhir perang, Hitchcock akan menghasilkan sebuah film wacana Holocaust, Memory of the Camps, yg tidak akan tayang perdana hingga tahun 1985.